Alkisah ada seorang eksekutif sebuah perusahaan rumahnya
bersebelahan dengan seorang karyawan level bawah di perusahaan yang sama. Keduanya pensiun dalam waktu yang hampir
bersamaan. Lima tahun setelah pensiun, dua rumah yang bersebelahan situasinya
berbalik.
Sebelum pensiun
rumah di eksekutif jauh lebih megah dibanding sebelahnya yang karyawan bawahan.
Sementara si bawahan menyadari bahwa kelak kalau pensiun pesangonnya tidak akan
cukup untuk membiayai hidup, maka ia berinisiatif melakukan kegiatan bisnis di
luar jam kantor, khususnya hari sabtu dan minggu. Yang dilakukannya sederhana,
mencoba membeli barang rongsokan dan dijualnya ke pengepul. Barang rongsokan
itu bisa dari pabrik bisa pula dari rumah. Pabrik tempatnya bekerja merasa
ditolong karena sering dipusingkan masalah barang bekas yang dijual nggak laku,
tapi kalau dibuang juga sulit.