Bogor,
Pembicara-Seminar.com. Sabtu 13 April 2019 , merupakan pagi yang menyibukkan civitas academia Sekolah Tinggi Ilmu Ekonomi Yayasan Pengembangan Bisnis Indonesia (STIE YPBI) Cakung Jakarta Timur. Karena pagi itu, sebagian besar mahasiswa, dosen, Rektor, Ketua Yayasannya, bergerak dari kampusnya di Cakung menuju sebuah villa di tempat wisata
Taman Matahari Puncak Bogor, dalam rangka wisata, Seminar & gathering, menginap hingga Minggu 14 April 2019.
Tak kalah sibuknya Bambang Suharno, Direktur
Indonesian Entrepreneur Society (IES) yang menjadi narasumber , pembakar semangat para mahasiswa di acara tersebut, didampingi Dwijo Weliyanto, manager narasumber dari
pembicara-seminar.com (webiste penyedia pembicara seminar milik
Indonesian Entrepreneur Society/IES) bangun lebih pagi, untuk bersiap menuju ke lokasi acara.
Seminar & Gathering yang diberi tema “ KONSEP DASAR BUDGETING UNTUK MENINGKATKAN PELUANG BISNIS BERDASARKAN PADA ASPEK HUKUM DALAM EKONOMI SUMBER DAYA MANUSIA”, yang diikuti oleh sekitar 100 peserta ini, dibuka oleh Rektor STIE YPBI,
Dr. Nahason Sitohang, MM., dan dihadiri oleh Ketua Yayasan Pengembangan Bisnis Indonesia (YPBI),
Nilam Suryani, SE., beberapa dosen , pengurus akademik dan mahasiswa, yang sebagian besar telah bekerja.
Dalam sambutannya, Rektor Nahason memberikan motivasi kepada peserta, agar mereka benar-benar memanfaatkan kesempatan menimba ilmu secara langsung dengan praktisi wirausaha, yang telah berpengalaman dalam bidang entrepreneur, dan dipadukan dengan teori di kampus, sehingga wawasannya semakin luas.
Pada kesempatan itu,
Bambang Suharno mengimplementasikan tema yang diusung oleh pihak kampus, dengan presentasi yang berjudul “LANGKAH JITU MEMULAI DAN MENGEMBANGKAN BISNIS”. Presentasi yang berlangsung sekitar 2 jam itu, selalu diselingi dengan tanya –jawab secara spontan melalui kuesioner yang disajikan dalam slide dan dijawab secara bergantian oleh peserta, dan peserta yang antusias berani menjawab, diberikan hadiah berupa buku karangan narasumber, dan T-Shirt yang berlogo
komunitas wirausaha IES.
Peserta dimotivasi dengan inspirasi tentang perbedaan mental wirausaha yang produktif dengan mental pegawai yang konsumtif, dan disuguhi dua kisah sukses anggota komunitas binaan IES, yaitu Office Boy
Waryono yang kini sukses dengan usaha kuliner pemilik 4 cabang rumah makan padang, yang merintis usahanya dari modal 500 ribu rupiah, merintis warung sembako bersama istrinya, warung pecel lele, menyewakan traktor, usaha WC Umum, dan usaha penjualan tanaman hias. Terlebih kisah sukses Waryono tersebut pernah diliput oleh TV swasta Liputan 6, dalam segmen acara SOSOK MINGGU INI.
Video kisah sukses berikutnya adalah perjalanan usaha
Riyadin, yang merintis usaha minuman sari kedele bermerk SALE ( singkatan dari Sari kedele), yang diawali dengan skala rumahan menggunakan peralatan sederhana, yang setelah 10 tahun, sudah mengelola ratusan karyawan dan mitra pemasaran, yang wilayah penjualannya Jabodetabek- Jabar-banten.
Bambang juga mengingatkan beberapa tips agar bisa bersaing di pasar, yaitu, 1) Jadilah Pelopor, yang selalu mendahului pesaingnya dengan hal istimewa. Jika tidak bisa, maka 2). Jadilah yang terbaik. Kalau tidak bisa keduanya, maka 3) Jadilah yang berbeda.
Selain itu, seorang wirausahawan juga harus taat hukum. Bambang menjelaskan beberapa hal penting dalam memenuhi syarat kelengkapan hukum, beberapa contoh izin usaha , Jenis-jenis SIUP, dan beberapa solusi menggunakan jasa dari lembaga yang mengurus izin.
Acara diakhiri dengan pemberian plakat oleh Panitia, Foto bersama dan berdoa. Agar acara gathering selanjutnya berjalan lancar, dan ilmu yang telah diserap, dapat bermanfaat dengan optimal serta dapat dipraktekkan dalam kehidupan.
DW