Alhamdulillah pagi hari tadi saya dan pak Sudjono Arifuzan sebagai narasumber talkshow di dua radio. Puul 7-8 pagi talkshow di
Radio Pelita Kasih (RPK) 96.3fm
yang berlokasi di komplek Suara Pembaruan (sekarang namanya Gedung
Sinar Kasih) Jl Dewi Sartika Jakarta Timur. Sehabis itu langsung
meluncur ke
Radio KBR68H yang
berlokasi di Jalan Utan Kayu Jakarta Pusat, karena harus talkshow jam
9-10. Untunglah meskipun jalanan lumayan macet, kami berdua tidak
terlambat sampai di Radio KBR68H.
Talkshow di radio RPK sudah sering kami lakukan sejak tahun 2008. Banyak
anggota IES adalah
pendengar radio ini. Sementara itu Radio KBR baru yang pertama kali.
Saya baru tahu bahwa talkshow di radio ini direlay oleh sekitar 100
radio di seluruh nusantara. Sehingga penanya di dari radio KBR
kebanyakan berasal dari luar Jawa, antara lain Aceh, Riau, Bengkalis dan
sebagainya.
Di RPK kami berbicara perihal Facebook Marketing. Di talkshow ini
fokusnya adalah menginformasikan pentingnya facebook untuk pengembangan
bisnis, sekaligus mempromosikan Workshop facebook Marketing yang akan
berlangsung Sabtu 16 Feb 2013 jam 9-16 di STIE Tunas Nusantara.
Trainernya, siapa lagi kalau bukan sang ahli Facebook Marketing Pak
Jono.
Sementara itu di Radio KBR temanya adalah mengasah mental wirausaha.
Narasumbernya selain saya dan Pak Jono juga mas Triangga Bayu, owner
Angkringan 78. Mas Bayu. Mas Bayu yang tampil melalui telepon karena
nggak bisa hadir di studio menyampaikan pengalaman bisnis angkringannya.
Kami menyampaikan perpektif mental wirausaha dari pandangan dan
pengalaman kami.
Saya menyampaikan trilogi mental wirausaha yang biasa saya sampaikan
dalam seminar. Bagi pendengar KBR tentu ini hal baru. Saya sampaikan,
bahwa mental wirausaha itu ada 3 hal. pertama adalah mental produktif,
artinya mampu menyisihkan sebagian penghasilan untuk menciptakan
penghasilan baru. Kedua mental pemberdaya, yaitu kemampuan
memberdayakan orang lain baik karyawan , mitra bisnis maupun lingkungan
sekitar. Ketiga adalah mental tangan di atas, yaitu mental berbagi.
Implementasi dari mental inilah sejatinya yang menjadi jalan untuk
menuju sukses berwirausaha. Seperti biasa, kalau saya berbicara seperti
ini, pertanyaan yang muncul adalah, bagaimana jika usaha gagal?
Bagaimana mengatasi takut gagal? Berapa persen yang harus disisihkan
dari penghasilan kita? Bagaimana kalau kita tidak punya modal atau punya
modal terbatas?
Begitupun di talkshow ini. penyiar dan pendengar langsung menanyakan
pertanyaan-pertanyaan di atas. Pada hakekatnya kalau kita sudah biasa
banyak berbagi/bersedekah, kita tidak akan stress kalau kehilangan uang,
karena yakin rejeki selalu ada. begitu pula kalau kita biasa
menyisihkan penghasilan untuk meningkatkan penghasilan atau menciptakan
penghasilan baru, pasti pernah mengalami situasi yang menjengkelkan
menurut kacamata masyarakat umum. Umpamanya ditipu mitra bisnis, ditipu
karyawan, usaha bangkrut dan sebagainya.
Kalau saya uraikan di sini jadi panjang ya? Udah ngantuk nih. lain kali saja ya hehehe.
salam sukses dari Bambang Suharno