MANASIK
HATI, Apakah Itu ????
Prinsip
dasar Haji/Umroh adalah: Berangkat semata karena PANGGILAN
ALLAH, Diniati utk memenuhi PANGGILAN ALLAH
Oleh
sebab itu, MANASIK HATI diselenggarakan sebagai dorongan
a- Tidak berkecil hati jika
secara keuangan merasa belum siap/mampu. Karena hakikat dasar panggilan Allah
tersebut, maka jika telah terpanggil, kehendak Allah lah yang melancarkan
segala sesuatunya.
b- Tidak menunda waktu sampai
merasa siap untuk perjalanan suci, karena penundaan mengartikan hati kita
sendiri yang menghindarkan panggilan tersebut
c- Layak, siap, dan mampu melaksanakan
Haji/Umroh. oleh sebab itu, selayaknya diserahkan sepenuhnya kepada Allah
swt
Tugas
kita adalah ber“doa aktif” dengan tulus, ikhlas dan dengan niat tersebut mematangkan
hati menuju pengalaman penuh makna mulia. Hal inilah yang menjadi essensi
MANASIK HATI :
Menjadikan hati agar layak mendapat panggilan
Allah,menjaga hati agar meluluhkan kendala-kendala yang secara sadar/tidak
sadar melemahkan magnet menggapai ridho panggilan Allah.
Mendahulukan
pembentukan kualitas diri yang penuh hikmah Haji/Umroh, jauh sebelum
keberangkatan ber Haji/Umroh itu sendiri
Manasik HATI
Mencerahkan
diri Anda agar :
Mengaktifkan niat, menajamkan doa, menghidupkan
tekad.
Menjalani
keseharian hidup, sambil menantikan kesempatan Haji/Umroh di Tanah Suci,
dengan menghadirkan visualisasi “jiwa” Haji/Umroh pada sajadah di kediaman
sendiri di Tanah air.
MANASIK
HATI pada dasarnya menelusuri relung pencerahan bagaimana memperoleh ridho
Allah agar beroleh panggilanNYA berHaji/Umroh bermodalkan hakikat isi HATI
a. Manusia tempatnya khilaf
& dhoif. Sekiranya mengandalkan amal dan ibadah, maka masih lebih berat
timbangan dosanya. Semata karena Ampunan Allah sajalah, manusia dapat bersih
dari dosa. Maka kita siap dan layak berHaji/Umroh karena dipenuhi
permohonan ampun padaNYA. Maka istighfarkan hidup kita !
b. Ridho Allah tidak hanya
berasal dari ibadah kepadaNYA. Petunjuk Rasul SAW menyatakan bahwa ridhoNYA
berasal dari bagaimana kita bersikap & memperlakukan manusia lainnya. Maka
muliakan sesama manusia dengan cinta karena Allah !
c. Ritual Haji/Umroh sendiri
adalah simbolisasi keluarga rasul Ibrahim AS. Masing-masing ritual bahkan
mencerminkan totalitas (engagement) kepada Allah yang tidak disekutukan dengan
apapun, hingga berserah dengan kemuliaan tawakkal total. Maka tampilkan hati
total berserah itu diliputi rasa syukur !
d. Cermin hati yang berserah total adalah doa
yang dilandasi prasangka baik kepada Allah. Doa yang pengungkapannya diselaraskan
dengan perilaku secara utuh tanpa syarat. Maka pilih perilaku yang
mendukung doa semakin tajam diijabah Allah!
Secara
lahiriyah yang mengidentikkan apa yang tersimpan dalam hati, secara
bathiniyah tampilan hati yang telah bermanasik dengan bersih adalah
bahagia dari dalam, menebar senyum pada sesama, tidak rentan terhadap penyakit,
optimis dan sangat sedikit mengeluh, dan selalu melihat ke masa depan daripada
terikat oleh masa silam. Bahkan metabolisma tubuh yang menjadi bagian dari
sistem sunnatullah pun mengikuti derap yang sehat.
Siapa
yang seharusnya ber-MANASIK HATI ?!
HATI
MENENTUKAN KUALITAS HIDUP (kesimpulan sabda Rasul SAW)
Maka
siapapun berkepentingan dengan usaha menata HATI
MANASIK
HATI adalah benar diorientasikan bagi mereka yang hatinya telah terketuk ingin
berHaji/Umroh. Namun kita over pede – atau malah super minder - jika
menunjuk bahwa yang layak menjadi peserta MANASIK HATI adalah mereka yang telah
terdaftar menjadi jamaah Haji/Umroh.
Kebutuhan
me-MANASIK-kan HATI (dengan berbagai cara, baik pengalaman maupun pembelajaran)
tentunya berlaku bagi insan manapun yang menghendaki agar KUALITAS HIDUP nya
baik.
Maka
direkomendasikan peserta MANASIK HATI adalah :
KELUARGA
Tidak
selalu ada keseimbangan niat dalam keluarga. Pasangan nanti saja dulu,
sementara Anda sudah berniat Haji/Umroh. Tinggalkan dahulu rencananya,
prioritaskan seimbangkan hati sebagai pasangan.
YANG BERNIAT & BERKEINGINAN
Anda
punya keinginan sesuatu atau mendambakan sesuatu. Fasilitasi keinginan
Anda dengan hati yang lebih benderang, karena Allah senantiasa mempunya rencana
terbaik yang tak selalu gamblang. Bagaimana kita menuntun diri dalam
ikhtiar jika hati penuh gundah?!
YANG MEMILIKI 5 SEBELUM 5
Anda sedang leluasa, mengantisipasi kesempitan
agar tidak terpuruk, atau sebaliknya. Ada anggota keluarga sakit mengharap
pemulihan, atau agar tidak sebaliknya disaat sehat. Bukankah hati yang
tenteram obat segalanya ?!
Hati
yang tenteram meleluasakan banyak usaha. Jiwa yang sehat bermuara dari hati
yang tak berpenyakit. Kebahagiaan tentu lah pula berasal dari hati yang subur
perilaku akhlaqul karimah. Pantas Haji/Umroh diasosiasikan dengan
detoksifikasi dari dosa maupun penyakit dunia
Manasik
Hati, Self Engagement yang Meningkatkan taraf ESQ Anda.
0 komentar: