Seminggu kemudian, Sabtu 4 April 2015, Bambang Suharno tampil di seinar Fakultas Teknik Industri UII Jogja. Bambang tampil bersama owner Klinik Kopi Firmansyah. Lebih dari 100 mahasiswa hadir dalam seminar ini. Di kedua forum ini, perbincangan utamanya adalah seputar bagaimana menyiapkan diri di Era MEA yang persaingannya diperkirakan semakin kompetetif. Bedanya, di Unsoed, bentuk acaranya talkshow dan fokusnya ke arah usaha peternakan.
Di UII, Bambang lebih fokus menjelaskan tentang MEA dan bagaimana jurus bersaing. Ia mengambil contoh bisnis-bisnis yang diperkirakan mampu bersaing di era MEA antara lain usaha kiliner, ekonomi kreatif , pariwisata dan lain-lain. Bambang juga memberi contoh usaha kopi milik Firmansyah juga akan sanggup bersaing karena ia menampilkan keunikan yang sulit ditiru oleh orang lain.
Bambang menyampaikan , dalam persaingan tidak harus menawarkan produk lebih murah. Contohnya dalam perdagangan ayam dunia, Brazil dikenal menawarkan ayam yang lebih murah dibanding negara lain, namun nyatanya Eropa lebih memilih ayam dari Thailand.
Untuk dapat memenangkan persaingan, pelaku bisis bisa menjadi pelopor dalam menyediakan produk tertentu. Contoh merek Aqua, teh botol Sosro. Keduanya sanggup bersaing karena bertindak sebagai pencipta atau pelopor produk.
Bambang Suharno (kanan) di FTI UII Jogja |
Jika menjadi yang terbaik juga tidak bisa, maka pelaku bisnis dapat bersaing dengan menjadi yang berbeda.
Menuju MEA Good Info Pembicara Internet Marketing Jakarta
BalasHapus