Training Wirausaha SMA 105 Jakarta

sebagian peserta training

Bertempat di aula SMA Negeri 105 Jakarta, Selasa 8 Desember 2014, Direktur IES Bambang Suharno sekaligus pembicara seminar wirausaha dari IES, memberikan materi training tentang Mental Wirausaha kepada 55 orang guru SMA setempat. Acara ini diselenggarakan atas kerjasama SMA N 105 dengan STIE Tunas Nusantara Jakarta.


Acara diawali dengan pembukaan oleh Kepala Sekolah Dwi Harsono, dilanjutkan dengan sambutan perwakilan STIE Tunas Nusantara Rizal Rahmawan. Setelah itu Bambang memberikan materi training dengan dipandu oleh moderator Budi Utami.

Bambang Suharno yang sudah berpengalaman sebagai pembicara seminar wirausaha menyampaikan intisari tentang mental wirausaha dan saran-saran untuk menanamkan mental wirausaha kepada anak didik. Selain itu melalui training ini, diharapkan para guru juga bisa menerapkan konsep mental wirausaha ini dalam kehidupan sehari-hari, yaitu dengan memanfaatkan penghasilkan secara produktif.

Rizal Rahmawan (Wakil dari STIE TN) bersama Kepsek SMAN 105 Dwi Harsono

Di bagian lain Bambang memberikan lima strategi meningkatkan profit dan 35 kiat praktis mengamalkan strategi meningkatkan profit bisnis yang mudah diterapkan dalam bisnis UKM. Para guru yang sebagian punya pengalaman bisnis sangat antusias dengan materi ini. Beberapa pertanyaan menarik dari peserta antara lain, untuk merekrut karyawan apakah harus dari keluarga atau bukan keluarga. Juga ada pertanyaan apakah dengan menurunkan harga, omset akan otomatis meningkat, bagaimana cara mendapatkan karyawan yang bisa dipercaya. Ada juga seorang guru menanyakan bagaimana mendapatkan bahan baku yang bagus untuk usaha olahan makanan.

Terhadap pertanyaan-pertanyaan tersebut menanggapinya dengan mengacu pada kasus-kasus aktual. Mengenai banting harga dalam rangka bersaing, Bambang berpendapat hal itu tidak selalu bagus, kita harus lihat segmen marketnya serta jenis produknya. Jika kita berjualan produk bergengsi, maka akan percuma menawarkan harga murah.

Tentang cara mendapatkan karyawan yang bisa dipercaya, sebaiknya kita semua belajar menilai karakter orang. Pengamalam memimpin akan mengasah kita memahami karakter manusia.***

SHARE THIS