Ubaydillah Anwar no 3 dari kiri bersama narasumber dan moderator |
Pembicara-seminar.com. Ubaidillah Anwar, salah satu narasumber pembicara-seminar.com tampil dalam sebuah acara diskusi Ngobrol@Tempo, bertema “Mitos, Legenda, dan Dongeng Inspirasi Kreativitas Generasi Milenial ”.yang diselenggarakan TEMPO Media Group bersama Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Acara yang berlangsung pada Sabtu, 16 Februari 2019 di Museum Basoeki Abdullah, Cilandak, Jakarta Selatan tersebut mengajak sekitar seratus anak-anak binaan dari rumah singgah se-Jabodetabek untuk menjelajah museum, melukis, dan mendengarkan dongeng.
Kepala Museum Basoeki Abdullah, Maeva Salmah, mengatakan kegiatan ini bertujuan memberi kesempatan kepada anak-anak rumah singgah untuk berkreativitas. Diharapkan sepulang dari kegiatan ini muncul semangat untuk meraih cita-cita karena terinspirasi dari sosok Basoeki Abdullah.
“Sebelumnya pengunjung museum hanya anak-anak yang punya pendidikan formal. Kami merasa terpanggil, diharapkan lewat kegiatan ini mereka merasakan negara hadir dan juga salah satu pembentukan karakter. Basoeki Abdullah pada masa kecil pernah sendirian berpetualang mengejar cita-citanya. Petualangannya dimulai menaiki kereta api sendirian dan tidak punya ongkos. Hingga Ia berkenalan dengan seorang dokter kemudian melukisnya, menghasilkan uang, dan menjejakkan kakinya di Pulau Dewata,” kata Maeva Salmah.
Pesan Para Pembicara
Pada kesempatan yang sama, setelah diajak berkeliling museum, anak-anak ini akan diajak berdiskusi seputar “Mitos, Legenda, dan Dongeng Inspirasi Kreativitas Generasi Milenial”. Nara sumber yang hadir selain motivator Ubaydillah Anwar dari pembicara-seminar.com adalah psikolog dari Universitas Indonesia Vera Itabiliana, dan penutur dongeng Salma Indria Rahman. Perbincangan dimoderatori oleh Iwank Kurniawan dari Tempo Media Group.
Para peserta acara (pembicara-seminar.com) |
“Untuk mengasah kreativitas, penutur bisa berhenti di tengah cerita dan menantang anak untuk melanjutkan cerita,” kata Vera, sebagaimana dikutip tempo.co.
Agar efektif mendongeng, ada trik yang bisa dipelajari karena bertutur menjadi cara berkomunikasi. Namun lebih dari itu, agar menjadi inspirasi, Salma menekankan yang terpenting adalah pesan moral yang ingin disampaikan. Misalnya, dongeng Malin Kundang dari Sumatera Barat memiliki pesan agar selalu berbakti kepada orang tua. Dongeng pun bisa jadi media efektif untuk menumbuhkan minat baca.
“Dongeng bisa diserap dengan membacanya. Membaca jendela ilmu yang bisa membawa kita keliling dunia,” kata Salma.
Senada dengan hal itu, menurut Ubaydillah Anwar cerita-cerita dalam mitos, legenda, dan dongeng bisa mengembangkan potensi.
“Semua orang yang bisa mengembangkan potensinya, pasti dia gemar belajar. Basoeki Abdullah pasti gemar belajar, punya kemauan keras. Kemauan bisa muncul dari diri kita, tapi menekuni sesuatu harus dengan cinta dan keyakinan di atas segalanya," ujar Ubay.
Ketiga pembicara sepakat, menumbuhkan keyakinan hati untuk meraih cita-cita harus dibarengi dengan kreatifitas, ilmu, dan kerja keras.
Di akhir acara Maeva berpesan, sosok Basoeki Abdullah tak pernah lepas dari kegemarannya membaca buku. Buku hibah dari koleksi Basoeki Abdullah yang ada di museum kurang lebih tiga ribu buku. Pesan ini pula yang diharapkan bisa menyentuh dan menginspirasi anak-anak untuk mengenal warisan seni dari salah satu maestro pelukis realis naturalis Indonesia ini.
“Apa pun bakat yang dimiliki, lakukan penggalian dari buku-buku. Kalau punya masa depan, harus yakin dengan bakat yang belum tereksplorasi. Namun, ada tantangan bagaimana mengawal anak rumah singgah menjadi insan berguna. Tapi dengan niat yang baik pasti berhasil,” kata Maeva.**
Anda bisa mengundang pembicara seminar Ubaydilah Anwar dengan menghubungi email : pembicaraseminarzone@gmail.com hp: 0813 1069 6307 (p Dwi)
Anda bisa mengundang pembicara seminar Ubaydilah Anwar dengan menghubungi email : pembicaraseminarzone@gmail.com hp: 0813 1069 6307 (p Dwi)